Selain 3M, Ini Tips Liburan Akhir Tahun yang Aman dan Nyaman Di Tengah Pandemi
Pergantian Tahun Baru 2020 tinggal mengkalkulasi hari. Sebagian besar orang mungkin udah merencanakan menggunakan akhir tahun dengan liburan ke destinasi wisata domestik.
Akan tetapi, angka penyebaran COVID-19 belum kunjung tunjukkan penurunan. Aktivitas liburan sudah pasti menuntut diri bersua dengan banyak orang. Maka dari itu, liburan di masa pandemi COVID-19 wajib disiasati sehingga libur akhir tahun selamanya aman dan nyaman.
Dokter Ivan Adrian Montolalu, menjelaskan tidak cuman menerapkan protokol kesehatan, pola rutinitas lainnya termasuk wajib jadi perhatian tertentu kala berada di daerah umum. Agar penduduk selamanya aman dari COVID-19 ketika menikmati liburan akhir tahun 2020, salah satu caranya adalah selamanya mengupayakan transaksi “cashless” didalam berbagai pembayaran dan pemesanan untuk meminimalkan interaksi wisata karimunjawa .
“Saat liburan kita kebanyakan banyak sentuh ATM, uang cash, nah terkecuali sanggup ‘cashless.’ Untuk pemesanan tiket, hotel, dan lain-lainnya sebaiknya via aplikasi,” kata dokter Ivan Adrian, didalam bincang-bincang secara daring tentang protokol kebugaran jelang libur akhir tahun di Graha BNPB Jakarta, layaknya dikutip dari Antara.
Dokter Ivan Adrian mengimbau penduduk sebisa mungkin memanfaatkan fasilitas digital didalam hal pembayaran atau transaksi, sehingga tidak wajib berinteraksi dengan banyak orang atau menyentuh benda-benda yang berada di daerah publik. Ia pun mengutamakan sehingga penduduk menerapkan protokol kebugaran secara ketat, terutama kala berada di daerah publik yang dikunjungi banyak orang layaknya daerah pariwisata.
Kebiasaan membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau memanfaatkan penyanitasi tangan (hand sanitizer) termasuk amat mutlak untuk terhindar dari potensi penularan virus yang tertinggal di permukaan benda-benda publik. Gagang pintu di hotel atau mobil, yang dipegang oleh banyak orang sanggup jadi transmisi virus.
Ia termasuk memastikan penduduk untuk selamanya mematuhi protokol kebugaran 3M, yakni kenakan masker, membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir, serta merawat jarak dan menjauhi kerumunan kala berlibur.
Sebab, potensi penularan sanggup berjalan di daerah wisata seandainya protokol kebugaran tidak dilakukan dengan ketat. Terlebih lagi, potensi penularan sanggup jadi tinggi seandainya tersedia seseorang yang terinfeksi virus corona, namun tidak memiliki gejala atau asimptomatik.
Masyarakat termasuk wajib memiliki kesadaran tinggi untuk mengetahui dampak dan gejala yang ditimbulkan seandainya seseorang terinfeksi COVID-19. Sekarang, gejala COVID-19 semakin berkembang.
“Tidak cuma batuk, pilek, flu, demam, dan sesak napas, namun ditambah lagi tersedia kehilangan penciuman, kehilangan pengecapan, diare, sakit perut, sakit otot, malaise, jadi tambah lagi halusinasi dan gangguan mood,” tutur dokter Ivan Adrian.
Oleh gara-gara itu, ia menghendaki penduduk sehingga waspada terhadap kala liburan atau setelahnya terkecuali memiliki gejala yang mirip dengan gejala COVID-19 tadi. Masyarakat wajib segera memeriksakan diri sebelum saat penyakit COVID-19 jadi tambah tidak baik sehingga sanggup segera disembuhkan.